article-image

Sumber Gambar: Jason Blackeye

Perkembangan teknologi dan internet yang pesat telah turut mempengaruhi perkembangan pertanian. Salah satu hasil perkembangan pada bidang teknologi adalah pesawat tanpa awak atau yang biasa dikenal sebagai drone. Pada tahun 2014, Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengklasifikasikan drone untuk pertanian pada posisi utama diantara 10 terobosan teknologi. Drone membantu para petani untuk penggunaan lahan yang lebih baik seperti mengurangi penggunaan air yang berlebih. Drone yang dilengkapi dengan sensor canggih dapat mengetahui daerah yang kering pada suatu lahan sehingga petani bisa mengalokasikan sumber airnya. Bahkan jumlah bahan kimia yang masuk dalam tanah untuk mengatasi hama dan penyakit dapat dikurangi dengan deteksi drone. Alat ini dapat membantu meringankan beban fisik petani. Beberapa kegunaan drone lainnya dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut:

1. Pemetaan Lahan

Sebagian besar drone telah dilengkapi dengan kamera yang terletak pada bagian tengah bawah badan drone. Kamera tersebut mampu mengambil gambar dan merekam wilayah pertanian yang diinginkan oleh pilot dan dari data tersebut kemudian diolah. Hasil pengolahan data tersebut berupa peta tampilan lahan yang selanjutnya bisa dianalisis lebih lanjut seperti menentukan kesesuaian lahan dengan tanaman budidaya yang cocok, kebutuhan air, hingga persebaran hama dan penyakit.

2. Penyemprotan

Selain untuk pemetaan lahan, drone juga bisa dimanfaatkan untuk menyemprot tanaman. Dalam sekali penyemprotan, drone khusus penyemprotan memiliki kapasitas 10-20 kg. Beberapa tipe drone seperti DJI Agras MG-1 mampu mencakup area seluas 4.000-6.000 m² dalam 10 menit dimana setiap jamnya mampu mencapai 7-10 hektar per jam.

3. Penanaman

Drone juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan penanaman. Hal ini sering dijumpai pada penanaman pohon di hutan maupun di daerah yang sulit dijangkau secara langsung oleh manusia. Drone dilengkapi alat penembak benih sehingga ketika dijatuhkan, benih dapat tertanam dengan baik dalam tanah.

4. Mengetahui Jumlah Populasi Tanaman

Drone juga seringkali digunakan untuk mengetahui jumlah populasi tanaman secara cepat dan efektif. Dengan mengetahui jumlah populasi tanaman, maka dapat ditentukan apakah suatu lahan memerlukan penanaman kembali (replanting) atau penjarangan (thinning) untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.

5. Memantau Pertumbuhan Tanaman

Pemantauan pertumbuhan tanaman menggunakan drone digunakan melalui metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), di mana citra data diambil menggunakan kamera near-infrared (NIR) atau RBG. Tumbuhan hijau hidup menyerap radiasi matahari proses fotosintesis. Klorofil pada tumbuhan akan memancarkan lebih banyak radiasi matahari ke kamera near-infrared, sehingga tanaman yang memiliki pertumbuhan normal akan tampak lebih hijau jika dibandingkan dengan tanaman yang memiliki pertumbuhan tidak normal. Proses ini sudah dilakukan di Afrika Selatan sejak tahun 2014. Selain itu, dengan menggunakan kamera near-infrared (NIR) atau RBG, petani dapat menentukan nilai nutrisi yang terkandung pada lahan yang akan ditanami.

Sumber:

[1] M. Bacco et al., "Smart farming: Opportunities, challenges and technology enablers," 2018 IoT Vertical and Topical Summit on Agriculture - Tuscany (IOT Tuscany), Tuscany, 2018, pp. 1-6.

[2] https://www.fulldronesolutions.com/daftar-harga-drone-penyemprot-pestisida-dan-sprayer-2019/

[3] https://www.droneseed.com/

[4] http://cybex.pertanian.go.id/

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang